Tak dapat dipungkiri lagi bahwa anak adalah merupakan harapan dan
tumpuan orang tua kelak di kemudian hari. Oleh karenanya, sebagai orang
tua tentu harus dapat memberikan bimbingan serta arahan yang tepat agar
ia menjadi manusia yang baik dan berakhlak mulia sebagaimana yang kita
inginkan kelak saat mereka telah dewasa.
Usia 0 tahun merupakan masa-masa yang kritis bagi perkembangan otak sang
anak. Pada tahap inilah anak mengalami masa-masa keemasan dimana
perkembangan otaknya terjadi dengan cepat dan pesat. Pada masa ini
bahkan otak anak memiliki kemampuan untuk menyerap pengalaman-pengalaman
baru lebih cepat dari anak yang berusia 3 tahun. Oleh sebabnya, Anda
jangan sampai salah dalam mendidik maupun memberikan contoh-contoh bagi
putra-putri Anda.
Tips sukses
cara mendidik anak yang baik memiliki banyak metode. Seberapa besar
tingkat kesuksesan dari metode yang diterapkan tentu tergantung dari
seberapa efektif masing-masing orang tua dalam memberikan kontribusi
kepada anak-anaknya. Agar Anda tak bingung dalam memberikan arahan untuk
anak, berikut ini adalah beberapa cara mendidik anak yang baik, benar dan bijak yang bisa Anda coba.
1. Bersikap lembut dan tunjukkan kasih sayang yang tulus
Sebagai orang tua, selalu bersikap lembut kepada anak adalah hal mutlak
yang harus dilakukan. Sebab hanya dengan tutur kata yang lembut, seorang
anak akan mendengarkan perkataan dari orang tuanya. Selain dituntut
untuk bersikap lembut kepada anak, orang tua juga selayaknya memberikan
kasih sayang yang tulus dan utuh kepada anak. Salah satu contohnya
adalah dengan mengatakan kepada anak bahwa Anda sangat menyayanginya.
Pelukan atau ciuman juga bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi jiwa
sang anak yang bisa Anda lakukan.
2. Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan
Mungkin anak Anda pernah merasakan di olok-olok oleh teman sebayanya.
Sebagai orang tua yang baik, cobalah untuk melakukan pendekatan agar si
anak mau bercerita. Di saat seperti itu Anda dituntut untuk menjadi
pendengar yang baik dan mampu mendengarkan semua keluh dan kesah si
kecil. Ini adalah kunci sukses dalam membangun rasa percaya diri sang anak.
Berikanlah dukungan yang positif dan bekalilah ia dengan skill
untuk menghindari olokan temannya serta kemampuan untuk bisa
bersosialisasi dengan baik. Sebagai contoh Anda dapat mengajarkan anak
Anda untuk menghindari sebuah ejekan dari temannya. Misalnya jika ada
temannya yang mengatakan "Kamu jelek", lantas jawaban yang paling tepat
adalah "Biarin yang penting pinter". Anak yang terbiasa mengolok-olok
pasti akan merasa bosan dengan jawaban yang demikian karena ejekannya
tidak ditanggapi dengan serius serta tidak mendapatkan feedback sesuai dengan yang ia inginkan, misalnya dengan menangis, mengadu atau marah.
3. Bangun kreatifitas dengan bermain bersama
Mengajarkan anak bukan berarti harus selalu membuat "peraturan-peraturan
baru" yang tidak menyenangkan baginya, akan tetapi juga bisa dengan
cara bermain bersama. Biarkan ia mempelajari sesuatu dari Anda dengan
cara-cara yang jauh lebih menyenangkan seperti bermain, menari atau
bermain musik bersama.
4. Hindari menggunakan kata "Jangan"
Inilah salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang tua. Di saat
anak tengah bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orang tua
umumnya berkata "jangan" kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini apabila
terlalu sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya justru dapat
berakibat negatif yang menyebabkan sang anak tidak berkembang
kreatifitasnya. Untuk mengganti kata "jangan", Anda sebaiknya
menggunakan kata lain yang bermakna lebih positif. Contoh kasusnya
seperti misalnya ada anak yang berlari, lalu bundanya berkata "Jangan
lari!". Sesungguhnya yang dimaksud sang bunda adalah "berjalan" saja
akan tetapi sang anak tidak menangkap maksud ini. Jadi kalimat yang
sebaiknya digunakan adalah "Berjalan saja" atau "Pelan-pelan saja" dan
lain sebagainya.
5. Jadilah panutan dan idola untuk anak Anda
Pada umumnya setiap anak memiliki idola "superhero" di dunia
imajinasinya. Namun di dunia yang sesungguhnya, ia juga pasti ingin
memilikinya. Anda sebagai orang tua sebisa mungkin mencoba untuk menjadi
apa yang diinginkan sang anak dan selalu bisa diandalkan. Salah satunya
adalah dengan melakukan apa pun yang menurut Anda terbaik untuk bisa
diberikan kepada putra-putri Anda.
6. Berikan rasa nyaman
Tumbuhkanlah rasa nyaman saat anak sedang bersama dengan Anda. Ajaklah
untuk berdiskusi kecil di sela-sela kebersamaan Anda. Agar anak merasa
nyaman, sebaiknya jangan menjadi yang merasa paling tahu segalanya
sehingga membuat Anda terkesan mendominasi pembicaraan. Jadikan ia
seperti seorang teman yang juga perlu untuk Anda dengarkan dengan baik
dan penuh rasa simpati.
7. Tumbuhkan sikap menghormati
Ajarkan ia untuk selalu menghormati siapa pun orangnya, baik orang yang
lebih tua maupun teman sebayanya. Hal ini penting untuk ditumbuhkan
semenjak usia dini karena di kemudian hari saat ia dewasa ia dapat
berlaku hormat kepada semua orang.
8. Ajarkan rasa tanggung jawab
Ajarkan dan ingatkan anak Anda untuk selalu memiliki rasa tanggung jawab
terhadap dirinya. Misalnya jika telah tiba waktunya untuk sekolah, ia
harus berangkat. Jika ia bertanya mengapa harus demikian. Berikanlah
alasan yang bisa dipahami olehnya.
9. Ajarkan untuk meminta maaf
Meminta maaf atas sebuah kesalahan adalah tindakan yang mulia dan
kesatria. Ajarkanlah anak Anda untuk mau meminta maaf untuk kesalahan
yang mungkin ia lakukan terhadap teman sebayanya agar ia menyadari bahwa
perbuatan yang dilakukannya adalah tindakan yang kurang terpuji.
10. Jangan ditakut-takuti
Orang tua biasanya cenderung mengambil "jalan pintas" yang mudah. Selain
berbohong, orang tua juga biasanya kerap menakut-nakuti anak agar
anaknya mau menurut dengan segera. Ini adalah perilaku orang tua yang
keliru karena selain bisa menjadi semacam trauma saat ia dewasa, hal ini
juga mengakibatkan anak menjadi tidak mandiri sehingga dapat mengurung
kreatifitasnya.
11. Jangan dibohongi
Sama halnya dengan ditakut-takuti, anak yang kerap dibohongi saat masih
kecil akan menjadi terbiasa dengan kebohongan-kebohongan yang ditanamkan
oleh orang tuanya. Saat nanti ia sudah besar, ia tentu akan menganggap
berbohong adalah hal yang wajar untuk dilakukan karena semua orang
termasuk orang tuanya juga melakukannya.
12. Jangan berkata keras dan mengancam
Banyak orang bilang anak itu tidak bedanya seperti kertas putih yang
kosong. Baik atau tidaknya anak juga tergantung dari yang diajarkan
orang tua kepadanya. Oleh sebabnya cobalah untuk sebisa mungkin
menghindari perkataan yang keras, mengancam atau bahkan meneriaki sang
anak. Apabila perilaku anak mungkin terkesan nakal atau bandel, cobalah
untuk menahan emosi Anda dan katakan dengan lembut serta bijaksana.
13. Ajarkan keterbukaan
Disaat Anda memiliki waktu luang bersama dengan sang buah hati. Ajaklah
berbincang dan cobalah untuk mencari tahu mengenai kesehariannya. Apa
saja yang ia lakukan, apa yang membuat ia senang, apa yang membuatnya
sedih atau bahkan yang membuatnya bersemangat. Dengan terbukanya sang
anak, Anda juga bisa mencari mencari celah untuk dapat mengetahui sifat
sang anak sekaligus menjadi inspirasi bagi orang tua. Orang tua yang baik dan bijak adalah orang tua yang dapat mengambil pengalaman dan pelajaran dari siapa pun termasuk dari anaknya sendiri.
http://www.berjibaku.com/2014/11/cara-mendidik-anak-yang-baik-benar-dan.html
First
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon